Sabtu, 17 Februari 2018

Tips Sukses Jadi Work at Home Mom Ditemani Pompa ASI Philips Avent




Setelah melahirkan Arina Kamila, saya tidak berhenti bekerja. Walaupun saya sudah tidak bekerja di kantor selama delapan jam, saya tetap menjadi freelancer yang menerima pekerjaan menulis, mulai dari press release untuk berbagai acara, hingga content writer untuk beberapa website. Kerja di rumah sambil ngurus anak itu pasti selain tantangannya dobel, capeknya juga dobel. Gimana biar sukses jadi work at home mom?

1. Kerja Saat Anak Tidur

Saya paling optimal kerja itu di atas jam 9 malam, saat Arina sudah tidur. Kadang saya curi-curi waktu juga untuk kerja saat anak saya tidur siang.

2. Manfaatkan Weekend



Ada kalanya Arina tidur di atas jam 10 malam. Kalau udah gitu biasanya saya nyerah. Karena biarpun ada papanya yang ngasuh setelah pulang kerja, selama Arina belum tidur pasti akan selalu gangguin saya. Jadilah saya akan kerjain tugas sekaligus di akhir pekan.

3. Tetap Usahakan Me Time

Pagi sampai malam ngurus anak, dari malam sampai tengah malam ngurus kerjaan. Kapan nyenengin diri sendirinya? Saya biasanya manfaatin me time saat mandi sore, pas suami udah pulang. Saya mandi dan keramas lama-lama biar segeran. Kadang juga di hari libur saya ke salon atau kumpul sama teman. Intinya, me time harus diupayakan supaya hidup tetap seimbang dan nggak uring-uringan.

4. Jangan Begadang

Sebelum jam 12 malam, sebaiknya usahakan kerjaan udah selesai. Kadang saya masih begadang kalau memang terpaksa banget dan kerjaan nggak bisa ditunda sampai besoknya. Tapi kalau memang nggak darurat, saya nggak akan begadang. Karena kalau begadang, besoknya badan pasti berasa rontok.

Karena yang berat itu bukan hanya rindu, tapi juga bangun pagi dan langsung ngurus anak setelah begadang semalaman ngurus kerjaan.

 
5. Miliki Pompa ASI yang Berkualitas Agar Nutrisi Anak Tetap Terjaga




Sesibuk-sibuknya ibu bekerja bisa tetap kasih ASI kalau punya pompa ASI yang berkualitas. Untuk pompa ASI sejak awal pilihan saya jatuh pada breast pump manual dari Philips Avent yang Natural. Ini rekomendasi dari teman yang juga sama-sama punya bayi. Katanya enak dipakainya. Setelah saya beli, ternyata saya cocok banget pakai pompa ASI ini.

Biarpun kerja di rumah, pompa ASI ini bermanfaat banget. Karena dengan memerah ASI, saat saya lagi benar-benar harus menyelesaikan kerjaan yang darurat, Arina tetap bisa dikasih ASI tanpa harus selalu menyusui langsung. Beruntung banget saya sangat didukung suami untuk urusan hal ini. Berikut ini keunggulannya pompa ASI Philips Avent  manual menurut saya:

- Ukurannya Ringkas

Pompanya gampang dipakai dan ringkas juga dibawa kemana-mana. Enteng, jadi bisa dipakai di mana aja, dan kapan aja. Tinggal dibawa di tas kalau memang harus pergi ke luar rumah.

- Bantalan Pompanya Nyaman

Bantalannya ini cocok untuk payudara mayoritas ibu menyusui. Buktinya teman saya cocok dan saya juga cocok. Rasanya pas kesedot nggak sakit, tapi ASI mengalir lancar. Jadi bisa dapat banyak ASI tanpa bikin payudara perih. Bantalan empuknya ini juga menyerupai gerakan isapan bayi jadi nyaman dan lembut serta merangsang ASI keluar lebih banyak.

- Dotnya Mirip Payudara Ibu

Kalau beli pompa Philips Avent yang Natural ini di dalamnya juga ada dot untuk botolnya yang bisa nempel secara alami di mulut bayi seperti menempel di payudara. Nggak bikin dia tersedak juga karena alirannya bisa dikontrol mulutnya seperti ketika dia menyusu di payudara ibu.

Sejatinya setiap ibu perlu dukungan tidak hanya dari keluarga untuk selalu produktif, tapi juga dari ibu-ibu lainnya. Semoga kita terhindar dari penghakiman terhadap ibu-ibu lain, apa pun pilihannya, bekerja maupun ibu rumah tangga. Karena, seorang ibu yang baik, bekerja di luar atau berada di rumah akan senantiasa memprioritaskan kebutuhan anak-anaknya.
#TUMBloggersCompetition #AventSahabatBunda

Foto: dok. pribadi dan www.philips.co.id